A.Penelitian dan Inovasi Unggul
A.1.Reset dan Inovasi Unggul
A.1.1.Riset Peneliti Unggul
Pemeringkatan QS dan THE sangat memperhatikan kualitas riset dan publikasi, dengan bobot yang berbeda, secara akumulatif mempengaruhi reputasi ITB di QS WUR sebanyak 20% dan di THE sebanyak 59% untuk indikator Research Environment dan Research Quality. Hal yang sama berlaku juga untuk reputasi dalam bidang-bidang tertentu, misalnya by subject atau dalam bidang khusus terkait dengan SDG.
Berdasarkan hasil analisis kesenjangan dari reputasi ITB di kancah internasional di Bab 3, diketahui bahwa salah satu kelemahan ITB adalah dalam hal capaian indikator citation per faculty dan international research network. Di sisi lain, ITB memiliki dosen peneliti unggul yang memiliki h-indeks dan sitasi tinggi tiap tahun, serta dosen-dosen yang memiliki hubungan baik dengan peneliti/profesor (Top Scientist) kelas dunia. Peneliti dengan h-indeks tinggi akan menjadi lokomotif riset, yang melalui karya-karya inovatifnya dan kolaborasi dengan Top Scientist dunia, tidak hanya berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan tetapi juga dapat secara langsung meningkatkan reputasi institusi.
Dengan mempertimbangkan dampak yang cukup signifikan dalam peningkatan sitasi yang merupakan salah satu faktor penting dalam melihat dampak dari reputasi akademik ITB di lingkup global, maka perlu dirancang suatu aktivitas program riset yang dapat meningkatkan dampak secara langsung pada peningkatan sitasi dosen dan bersamaan dengan adanya peningkatan kolaborasi kelas dunia.
Topik atau judul riset yang akan dilaksanakan oleh Peneliti Unggul diprioritaskan bagi riset terkait 6 (enam) program Riset Prioritas Nasional (Pangan, Kesehatan, Energi, Digitalisasi (AI & Semi Konduktor), hilirisasi, material dan manufaktur, dan disupport oleh Sosial Humaniora.
A.1.2.Riset Internasional Unggul
Globalisasi ilmu pengetahuan menuntut perguruan tinggi di Indonesia untuk mampu bersaing dalam menghasilkan riset bermutu tinggi yang diakui di tingkat internasional. Publikasi pada jurnal bereputasi, khususnya yang termasuk dalam top tier (Top 10% terindeks by sub-subject di Scopus), menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur daya saing akademik dan kontribusi penelitian bangsa di ranah global.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Program Riset Internasional Unggul 2025 hadir sebagai inisiatif strategis untuk memperkuat kapasitas penelitian dosen dan peneliti di Indonesia. Program ini diselenggarakan dengan dukungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui skema EQUITY, yang dilaksanakan oleh Tim Peningkatan Rekognisi Internasional ITB dan DRI ITB.
Program ini tidak hanya berfokus pada pencapaian luaran publikasi bereputasi,tetapi juga mengarahkan riset agar selaras dengan enam Program Riset Prioritas Nasional: pangan, kesehatan, energi, digitalisasi (AI & semikonduktor), hilirisasi, serta material dan manufaktur, dengan dukungan dari bidang ilmu sosial dan humaniora. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem riset nasional sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan.
A.2.Riset Kolaborasi Internasional
Dalam menghadapi dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan persaingan global, kolaborasi riset internasional menjadi kebutuhan yang mendesak bagi perguruan tinggi di Indonesia. Riset yang dilakukan bersama mitra internasional bukan hanya memperluas jejaring keilmuan, melainkan juga memperkaya perspektif akademik dan memperkuat kapasitas riset nasional.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan daya saing akademik, Institut Teknologi Bandung melalui dukungan pendanaan LPDP Program World Class University (WCU) meluncurkan Program Riset Kolaborasi Internasional. Program ini dirancang untuk mendorong peneliti Indonesia menjalin kolaborasi riset dengan institusi atau negara mitra yang belum pernah bekerja sama sebelumnya, atau dengan bidang ilmu yang berbeda.
Dengan pendekatan ini, diharapkan tercipta terobosan riset yang berdaya saing tinggi, relevan dengan isu global, serta berkontribusi pada peningkatan indikator kinerja perguruan tinggi, antara lain skor International Research Networking (IRN), reputasi akademik, jumlah sitasi, dan publikasi internasional per dosen.
A.3.Riset Kolaborasi Indonesia
Riset Kolaborasi diselenggarakan untuk memfasilitasi kerjasama riset antar perguruan tinggi di Indonesia atau kerjasama riset perguruan tinggi dengan pemerintah daerah dan/atau industri, yang dapat meningkatkan jumlah sitasi dan jumlah paper per faculty. Aktivitas ini telah membantu ITB untuk menindaklanjuti serta merealisasikan kerjasama penelitian antara ITB dengan perguruan tinggi lain yang sudah ada, dan dapat meningkatan jumlah kerjasama penelitian yang bersifat multidisiplin dengan perguruan tinggi lain dan meningkatkan jumlah publikasi internasional ITB dan universitas lain di Indonesia. Riset Kolaborasi dapat diselenggarakan antara ITB dengan 6 PTNBH (IPB, ITB, ITS, UNAIR, UGM, UI, dan UNPAD) atau PT di luar 6 PTNBH tersebut atau Pemerintah Daerah atau industri.
A.3.1.Riset Kolaborasi Berdampak
Program Riset Kolaborasi Indonesia 2025 – Skema Riset Kolaborasi Berdampak diselenggarakan untuk memfasilitasi kerja sama riset antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), pemerintah daerah, dan/atau Kementerian/Lembaga (K/L). Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat terwujud solusi riset yang aplikatif guna menjawab permasalahan nyata di DUDI, pemerintah daerah, maupun K/L, sekaligus meningkatkan jumlah sitasi, publikasi internasional, serta produktivitas riset per dosen.
Program Riset Kolaborasi Indonesia 2025 – Skema Riset Kolaborasi Berdampak diselenggarakan untuk memfasilitasi kerja sama riset antar perguruan tinggi di Indonesia, serta antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), pemerintah daerah, dan/atau Kementerian/Lembaga (K/L). Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat terwujud solusi riset yang aplikatif guna menjawab kebutuhan nyata di DUDI maupun pemerintah daerah, sekaligus meningkatkan jumlah sitasi, publikasi internasional, serta produktivitas riset per dosen.
Bagi ITB, program ini merupakan wadah strategis untuk merealisasikan kerja sama riset dengan mitra eksternal, sekaligus memperluas jejaring kolaborasi penelitian yang bersifat multidisiplin. Dengan demikian, program ini berperan penting dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi internasional, baik bagi ITB maupun perguruan tinggi lain di Indonesia.
Lebih jauh, kontribusi nyata dari riset kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memperkuat reputasi akademik, tetapi juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) sesuai bidang penelitian yang dikembangkan. Dengan pendekatan kolaboratif, riset yang dihasilkan akan lebih relevan, aplikatif, serta memberikan dampak nyata bagi penyelesaian permasalahan di DUDI, pemerintah daerah, dan K/L, sehingga berkontribusi langsung pada pembangunan bangsa.
Selain itu, penyelenggaraan program ini selaras dengan Rencana Strategis (Renstra) ITB, khususnya dalam upaya meningkatkan daya saing riset, memperkuat posisi ITB sebagai perguruan tinggi kelas dunia, serta berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
A.4.Insentif Publikasi dan Sitasi
Transformasi ITB menuju universitas kelas dunia (World Class University/WCU) tidak dapat dilepaskan dari peran strategis publikasi ilmiah dan pengakuan internasional atas kualitas serta dampak riset yang dihasilkan. Dalam lanskap pemeringkatan global, dua sistem utama QS World University Rankings (QS WUR) dan Times Higher Education (THE) World University Rankings menempatkan bobot signifikan pada indikator citations dan reputasi akademik sebagai refleksi kontribusi intelektual suatu institusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan secara global.
QS WUR, misalnya, menetapkan indikator citations per faculty dengan bobot 20%, menilai seberapa sering karya ilmiah sivitas akademika disitasi oleh komunitas ilmiah dunia. THE Ranking mengukur citation impact (15%) serta indikator research excellence, yang menilai proporsi publikasi institusi yang termasuk dalam 10% teratas artikel paling banyak disitasi secara global dalam basis data Scopus. Artinya, institusi yang unggul dalam menghasilkan publikasi berkualitas tinggi yang disitasi luas akan secara langsung terdongkrak reputasinya di tingkat internasional.
Posisi ITB saat ini menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan: (i) Rasio publikasi pada jurnal Top 10% Scopus (by subject) masih berada di bawah rata-rata institusi terbaik di Asia Tenggara, terutama dalam bidang sains dan teknologi yang merupakan core competence ITB, (ii) Rerata sitasi per artikel dan indeks h-indeks institusional masih belum optimal untuk memberikan kontribusi substansial terhadap indikator citations per faculty dan citation impact, serta (iii) keterbatasan dukungan pembiayaan bagi peneliti untuk menerbitkan artikel di jurnal terbuka (open access) berkualitas tinggi menjadi kendala tambahan, mengingat biaya publikasi (APC) bisa mencapai USD 2.000–3.000 per artikel.
Mengingat kondisi tersebut, intervensi strategis melalui program insentif berbasis performa menjadi kebutuhan mendesak. Program ini dirancang sebagai salah satu katalis utama untuk menutup kesenjangan yang ada sekaligus memperkuat ekosistem riset yang berorientasi global. Terdiri dari 3 (tiga) sub aktivitas, program ini mengusung pendekatan yang komprehensif:
A.4.1 Insentif Paper Top Tier (10%)
Diberikan kepada peneliti yang mengirimkan artikel ke jurnal internasional dengan peringkat Top 10% berdasarkan klasifikasi sub-subject Scopus. Setiap artikel yang memenuhi syarat berhak mendapatkan insentif Rp. 40 juta. Skema ini tidak hanya mendorong kuantitas, tetapi juga secara eksplisit mengarahkan kualitas publikasi.
A.4.2 Insentif Peningkatan Sitasi
Diberikan atas dasar sitasi baru yang diterima oleh publikasi peneliti ITB pada tahun 2025, terindeks di jurnal internasional Scopus. Target yang ditetapkan sebesar 14.000 sitasi baru pada tahun tersebut. Skema ini akan memacu peneliti untuk tidak hanya fokus pada publikasi, tetapi juga pada promosi, diseminasi, dan strategi penyebaran hasil penelitian secara aktif (misalnya melalui media sosial ilmiah, preprint, dan kolaborasi internasional).
Keberhasilan program ini tidak hanya akan berdampak langsung terhadap peringkat ITB, tetapi juga akan memperluas jejaring akademik global, meningkatkan kepercayaan mitra internasional, serta memperkuat posisi ITB sebagai institusi riset terkemuka di Asia dan dunia.
No | Dokumen | File |
1. | Panduan Proposal Insentif Publikasi Unggul Equity ITB 2025 | Download |
A.5.Riset QS by Subject Ranking
Dalam upaya memperkuat reputasi dan visibilitas internasional, Institut Teknologi Bandung (ITB) berkomitmen untuk meningkatkan kinerja dalam pemeringkatan internasional, khususnya QS World University Ranking by Subject. Pemeringkatan berdasarkan bidang studi ini sangat penting karena mencerminkan mutu akademik, kualitas riset, reputasi pemberi kerja, serta jejaring internasional di tingkat disiplin ilmu.
Pada QS World University Rankings by Subject 2025, ITB berhasil masuk dalam 5 broad subject (Arts & Humanities, Engineering & Technology, Life Sciences & Medicine, Natural Sciences, dan Social Sciences & Management) serta 13 narrow subject. Secara khusus, dua bidang keilmuan, yaitu Mining Engineering dan Petroleum Engineering, berhasil menempati posisi Top 100 dunia, yang menunjukkan daya saing global ITB dalam bidang strategis energi dan sumber daya.
Meskipun capaian ini membanggakan, masih diperlukan upaya berkelanjutan untuk memperluas capaian ITB pada bidang-bidang lainnya, meningkatkan kualitas riset, serta memperkuat kolaborasi internasional. Salah satu strategi kunci adalah pelaksanaan program riset berbasis QS by Subject, yang diharapkan mampu:
- Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan riset ITB pada masing-masing bidang ilmu.
- Memetakan subject performance ITB terhadap universitas terkemuka dunia.
- Mendorong peningkatan kualitas publikasi internasional bereputasi tinggi.
- Meningkatkan kolaborasi riset internasional yang relevan dengan indikator QS by Subject Ranking.
Untuk mendukung upaya tersebut, ITB memperoleh dukungan dana tambahan dari LPDP Equity, yang secara khusus dialokasikan untuk pengembangan kapasitas riset strategis.
📅 Jadwal Penting Program Riset-Equity
Mengikuti Jadwal Yang Tercantum Pada Panduan Proposal
Aktivitas | 2025-2026 | |||||||||||||
Ags | Sep | Okt | Nov | Des | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Ags | ||
I. | Sosialisasi Program Kepada F/S | |||||||||||||
II. | Pengumuman Penjaringan Proposal | |||||||||||||
III. | Seleksi Proposal | |||||||||||||
IV. | Pengumuman Pemenang | |||||||||||||
V. | Pelaksanaan Kegiatan | |||||||||||||
VI. | Monitoring dan Evaluasi | |||||||||||||
VII. | Pemasukan Laporan Kegiatan |